Sabtu, 12 Maret 2011

Pola-Pola Objek Yang Ada Di Kota avam city Jeerrr......



Obyek Wisata Yang Ada Di Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Kabupaten HULU SUNGAI TENGAH dengan ibukota Barabai memiliki cukup banyak lokasi yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata, baik itu berupa Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Religius, Wisata Sejarah/Wisata Budaya, dan Wisata Adat yang cukup potensial untuk dikembangkan.

WISATA ALAM
Pegunungan Meratus
Kawasan Hutan Lindung terdiri dari dua lokasi : Kawasan Hutan Lindung Meratus di Kecamatan Batang Alai Timur seluas 43.782 Ha.
obyek wisata barabai Hutan pegunungan Meratus
Selain itu juga terdapat kawasan hutan lindung lainnya di sekitar Gunung Titi kecamatan Limpasu, dipenuhi dengan beragam flora dan fauna (biodiversity) diantara banyak terdapat pohon meranti yang berdiameter lebih dari 100 cm. Wisata Pegunungan Meratus menawarkan kondisi hutan alam yang masih perawan dan budaya masyarakat dayak Meratus.
Pagat Batu Benawa
Obyek Wisata Pagat terletak di Kecamatan Batu Benawa, berjarak sekitar 7 km dari kota Barabai.
pagat  Sungai Pagat
Obyek wisata Pagat Batu Benawa memiliki panorama alam yang indah. Alamnya yang indah, udara yang sejuk, bukit dan sungai yang jernih dan alamnya yang damai membuat lokasi wisata ini banyak dikunjungi wisatawan.
 Panorama pagi di sungai Pagat
Selain itu terdapat sumber air jernih dari dalam Goa yang berada dikaki bukit Batu Bini. Bukit ini menurut legenda merupakan pecahan dari kapal milik Raden Pengantin si anak durhaka. Untuk menyeberangi sungai menuju bukit, pengunjung dapat membergunakan rakit (lanting) atau jembatan gantung. Untuk memudahkan pengunjung mencapai puncak bukit telah dibangun tangga kayu. Dari puncak bukit ini pengunjung dapat melihat pemandangan kota Barabai dan sekitarnya. Obyek Wisata Pagat dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas seperti mushala, taman bermain anak, panggung hiburan, gazebo, toko souvenir, warung, toilet dan ruang ganti pakaian. Sebuah aula dengan kapasitas 150 orang masih dalam tahap penyelesaian. Aula ini diharapkan dapat menjadi tempat berbagai acara pertemuan sambil menikmati panorama alam di obyek wisata Pagat Batu Benawa.
Lok Laga
Obyek wisata ini berada di kampung Mu'ui, Desa Sei Harang, Kecamatan Haruyan dan berjarak ±21 km dari kota Barabai, kab. HST
lok laga
Lok Laga Ria adalah obyek wisata air terjun yang dikelilingi hutan. Sungainya banyak memiliki jeram.
Dalam kawasan obyek wisata Loklaga melintas aliran sungai dengan air yang jernih dan terdapat riam-riam kecil sehingga menjadikan obyek wisata Loklaga menjadi tempat pemandian alam yang ideal. Anak-anak dapat belajar berenang pada tempat-tempat yang dangkal atau pada arus yang tidak terlalu deras.
 
Pemandian Air Panas Hantakan
Obyek Wisata Air Panas Hantakan berjarak 14 km dari kota Barabai.
 Jalan menuju kolam pemandian air panas Hantakan
Untuk kegiatan wisata alam ada obyek wisata air panas di kaki bukit yang hijau dimana terdapat sumber air panas yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Terdapat beberapa kolam air panas yang dipergunakan untuk mandi dan berendam. Kandungan belerang yang yang terdapat dalam air panas ini dianggap dapat menyembukan penyakit kulit.
 Kolam air panas ini dianggap dapat menyembukan penyakit kulit
Bersebelahan dengan kolam air panas terdapat kolam air (biasa) yang dapat dipergunakan anak-anak untuk berenang.
Obyek wisata ini ramai dikunjungi orang pada saat hari libur atau hari besar, baik pengunjung yang berasal dari dalam daerah maupun luar daerah.
Di sini terdapat pula kolam ikan dan kolam pancing yang selalu ramai di kunjungi masyarakat setempat atau luar daerah.
air panas hantakan Situasi pemancingan di Hantakan
Beberapa perkumpulan penghobi memancing sering mengadakan lomba pancing di kolam ini.
Goa Berangin (Nateh)
Kawasan wisata Nateh di Kecamatan Batang Alai Timur, sekitar 15 km dari Kota Barabai memiliki panorama alam yang indah. Di sini bertebaran bukit-bukit batu raksasa yang kaya dengan pesona goa dan sungai berair jernih.
GOA Berangin bagi orang Barabai tentu saja tak asing lagi. Apalagi goa ini terkenal gara-gara kemisteriusan yang hingga kini masih menyimpan tanda tanya besar.
Goa Berangin yang terletak di Pegunungan Meratus tepatnya di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), sudah sejak ribuan tahun silam berada di perut pegunungan Meratus.
Untuk mencapai mulut goa ini kita harus meniti puluhan anak tangga atau jika dihitung-hitung sekitar 20 meter. Ketika berada di mulut goa pasti pengunjung terperangah ketika merasakan kenikmatan angin segar dari dalam perut pegunungan Meratus.
Disebut-sebut namanya sebagai Goa Berangin lantaran hembusan hawa sejuk dan dingin baknya seperti Air Conditioner (AC) yang keluar dari mulut maupun lobang goa tersebut.
Hampir tak mengenal waktu, pagi, siang dan malam hembusan angin segar selalu dirasakan pengunjung.
Keanehan goa ini konon panjangnya ratusan kilometer dan memiliki tembusan-tembusan ke pegunungan-pegunungan Meratus lainnya.
Malah di dalam goa hawa yang dirasakan sebaliknya yakni tidak lagi sesejuk ketika kita berada di depan persis mulut goa, tetapi justru hawa hangat.
Goa Berangin sendiri sering dijadikan oleh warga sekitar sebagai tempat bersantai maupun rekreasi. Tak jarang, obyek wisata ini turut pula dijadikan tempat bagi pasangan muda-mudi untuk bercinta dan bermesraan.
Konon ceritanya, bagi pasangan pria dan wanita, justru hubungan mereka putus alias kandas di tengah jalan sebelum memasuki ke masa perkawinan, apabila terlalu sering menghabiskan waktu di "Goa Berangin".
Bahkan, kabar tentang harta karun yang tersimpan dalam goa tersebut, tak ayal membuat warga penasaran untuk menggalinya.
Harta karun dimaksud rupanya, disebutkan dengan banyaknya terdapat sarang-sarang burung Walet. Namun, dari cerita yang beredar di masyarakat, tak jarang sebagian warga yang sengaja ingin mengambil sarang burung tersebut, selalu gagal, karena ditutupi oleh makhluk-makhluk halus yang berdiam di Goa Berangin.
Bahkan, dari cerita-cerita banyak orang, banyak warga yang tersesat di dalam goa tersebut dan hingga kini tidak diketahui lagi nasibnya.
Keangkeran Goa Berangin konon ceritanya ditambah lagi dengan keberadaan ular besar bernama ‘Ular Babat’ yang panjangnya sekitar 1,5 meter dan besarnya hampir sebatang paha orang dewasa.
Sayangnya, keberadaan Goa Berangin kini sudah banyak dijamah oleh tangan manusia. Di sana-sini tampak terlihat coretan-coretan tangan manusia mempergunakan semprotan warna yang sengaja memperjelek pemandangan di sekitar goa.
Goa Liang Hadangan
Goa Liang Hadangan memiliki stalagnit dan stalagmit dengan panorama alam yang sangat mengesankan dan lokasinya sekitar 10 km dari Kota Barabai yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Gunung Batu Benawa
Gunung Batu Benawa merupakan lokasi perkemahan yang digemari para pecinta alam, letaknya sekitar 9 km dari Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
WISATA RELIGIUS
Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih
Wisata religius lainnya yang dapat dilakukan adalah mengunjungi Pondok Pesantren Ibnul amin Pamangkih yang mendidik ribuan calon ulama muda dan pemimpin umat masa depan.
Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih didirikan pada tanggal 11 Mei 1958 M / 22 Syawal 1378 H. Pendirinya adalah seorang ulama dari masyarakat Pamangkih yang bernama KH. Mahfuz Amin bin Tuan Guru H. Muhammad Ramli bin Tuan Guru H. Muhammad Amin.
Atas wasiat almarhum orang tuanya yaitu Tuan Guru H. M. Ramli yang mewasiatkan untuk lebih memajukan pelajaranpelajaran agama, juga atas nasehat dan petunjuk dari seorang gurunya KH. Abu Bakar Tambun, agar beliau mendirikan pondok pesantren. Maka pada tanggal 23 Oktober 1958 (8 Shafar 1378 H) didirikanlah sebuah pondok pesantren yang waktu itu dikenal dengan nama Pondok Hulu Kubur.
Nama Pondok Hulu Kubur tidak tertulis dipapan nama,hanya mendapat sebutan dilidah orang umum. Nama Pondok Hulu Kubur tidak lama dipakai sebagai nama terhadap pesantren yang baru lahir ini, karena pendirinya yaitu KH. Mahfuz Amin telah mendapatkan sebuah nama pilihan yaitu “Ibnul Amin”. Nama Ibnul Amin tersebut dipilih sebagai penghormatan kepada almarhum kakek KH. Mahfuz Amin sendiri. Karena KH. Mahfuz Amin sebagai pendiri dan pendidik di pondok pesantren ini telah mendapatkan ilmu dari ayahnya yaitu Tuan Guru H. M. Ramli, sedangkan ayahnya juga belajar dari orang tuanya yaitu Tuan Guru H. M. Amin. Oleh karena itulah pesantren diberi nama Ibnul Amin yaitu sebagai peringatan terhadap kakeknya yang telah berjasa kepada orang tuanya dan KH. Mahfuz Amin sendiri.
Makam keramat Wali Katum
M. Ramli atau yang lebih dikenal denga sebutan Walikatum (tersembunyi). Wali Katum dimasa kecilnya beliau lebih dikenal dengan panggilan Artum. Mengunjungi makam keramat Wali Katum juga menarik karena selalu mendapat kunjungan ziarah dari masyarakat Kalimantan Selatan dan juga wisatawan.
Masjid Al-A'la dan Masjid Keramat
Mesjid Al-A'la di desa Jatuh, Kecamatan Pandawan merupakan mesjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Masjid ini merupakan cikal bakal berkibarnya bendera dakwah syiar agama Islam. Masih di Kecamatan ini terdapat pula masjid tua yang disebut Masjid Keramat dan keunggulan dari tempat ibadah ini konon memberikan rasa khusyu.

ARTIKEL TERKAIT :
Obyek Wisata Banjarmasin
Obyek Wisata Barito Kuala (Marabahan)
Obyek Wisata Banjarbaru
Obyek Wisata Banjar (Martapura)
Obyek Wisata Tapin (Rantau)
Obyek Wisata Hulu Sungai Selatan (Kandangan)
Obyek Wisata Hulu Sungai Tengah (Barabai)
Obyek Wisata Hulu Sungai Utara (Amuntai)
Obyek Wisata Balangan (Paringin)
Obyek Wisata Tabalong (Tanjung)
Obyek Wisata Tanah Laut (Pelaihari) 
Obyek Wisata Tanah Bumbu (Batulicin)
Obyek Wisata Kotabaru (Pulau Laut)

Jumat, 11 Maret 2011

Yang Belum Bisa Bikin Twitter Ini Caranya.

Cara Membuat Twitter
Dewasa ini penggunaan twitter begitu meluas, baik di kalangan remaja ABG maupun orang dewasa dari semua kalangan, tak peduli pejabat, artis atau orang biasa. Berikut ini saya akan mencoba memberikan tutorial bagaimana cara membuat twitter (akun twitter baru).
(Btw, mungkin kamu juga ingin belajar bagaimana cara membuat akun email yahoo dan cara membuat akun facebook baru :D )
1. Pertama kali silahkan buka halaman browser baru dan ketikkan twitter.com di address bar lalu tekan ENTER. atau bisa dengan mengklik link ini.
klik gambar untuk memperbesar
2. Maka kita akan masuk ke halaman utama situs Twitter. Di bagian kanan akan menemui tampilan seperti pada gambar di bawah
halaman awal twitter
3. klik pada tulisan SIgn up. Maka kita akan masuk pada halaman baru yang berisi form pendaftaran. Isi saja apa saja yang diperlukan (lihat contoh gambar di bawah)
cara daftar twitter
Keterangan :
Full name : isi dengan nama lengkap
Username : isi dengan username atau nama twitter yang kita inginkan.
Password : isi dengan kata sandi, yang nantinya akan digunakan setiap kali mau login ke akun twitter kita. bisa angka, huruf, atau campuran angka dan huruf, yang penting bisa kita mengingatnya dengan baik.
Email : isi dengan alamat email kita. Kalau belum punya email bisa dibaca panduan cara membuat email.
4. Setelah terisi semua, langkah selanjutnya adalah menekan tombol create my acoount. Maka akan muncul kode gambar seperti pada gambar di bawah. Isilah sesuai dengan gambar yang tertera. Dan tekan Finish.
Kodenya harus tepat, karena kalau salah akan disuruh mengulang lagi. Jika kesulitan membaca kodenya, bisa meminta kode baru dengan menekan tulisan “Get two new words”.
kode gambar cara daftar twitter
5. Selanjutnya kita akan masuk ke interest. Klik pada “nex step: friends”.
6. Selanjutnya kita masuk pada halaman “friends”. Di sini kita bisa mengimport daftar teman yang ada di Yahoo messenger, gmail, dll. Tapi, jika tidak ingin melakukannya, tekan saja tombol “skip import”.
7. Tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan akses akun twitter kita secara penuh dan menikmati berbagi fasilitas yang ditawarkan. Yaitu, melakukan konfirmasi via email. Buka alamat http://mail.yahoo.com. Masukkan email dan sandi kemudian sign in.
konfirmasi email cara membuat twitter
8. Cek email masuk (inbox) dari Twitter.
cara membuat twitter baru
panduan cara membuat twitter
Klik pada link seperti “http://twitter.com/account/confirm_email/tomaskeren/FGB4G-56F8C-129662″
9. Sekarang twitter sudah jadi. Silahkan edit profil, menambahkan teman atau update status.

Panduan Cara Menggunakan Twitter

Cara mengedit profil twitter
1. Klik nama profil di bagian kanan atas, lalu klik settings.
cara edit profil twitter
2. Kalian akan masuk ke halaman seperti pada gambar di bawah.
cara edit profil twitter
Di bagian atas ada menu pilihan account, password, mobiles, notices, profile, design, connections. Silahkan edit seperlunya dan jangan lupa untuk menekan tombol “save” setiap kali melakukan editing.
Cara update status twitter
1. Setelah mengupdate profil selesai. Tekan pada menu home.
cara update status twitter
2. Kita akan kembali ke halaman depan dan menemui sebuah box yang diatasnya ada tulisan “What’s happening?”. Isi dengan status kalian pada box yang tersedia
cara membuat twitter
3. Klik tombol “Tweet”.
Semoga panduan cara membuat twitter yang saya berikan ini mudah untuk dimengerti. Selamat ber-twit ria, ya ! Ditunggu komentar kritikan atau masukannya demi perbaikan artikel ini selanjutnya

Yang Belum Bisa Bikin Twitter Ini Caranya.

Pemberontakan G 30S PKI

TRAGEDI NASIONAL DAN KONFLIK-KONFLIK INTERNAL YANG LAIN


A.     Dampak persoalan hubungan pusat daerah , persaingan ideologis, dan pergolakan sosial politik lainnya terhadap kehidupan politik nasional dan daerah sampai awal tahun 1960 an


Kabinet Ali Sastroamidjojo mengeluarkan Undang Undang No. 1 tahun 1957 yang mengatur tentang Pokok-Pokok Pemerintahan daerah, dimana didalamnya diatur pembagian kekuasaan dan keuangan pusat dengan daerah.
Pada tanggal 9 April 1957 Kabinet Karya pimpinan Perdana Menteri Djuanda menggantikan Kabinet Ali Sastroadmijojo II. Kabinet ini secara teoritis bersifat non partai, namun pada hakikatnya kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.
Pada bulan Mei 1957 dibentuklah Dewan Nasional yang terdiri dari 41 wakil golongan fungsional [ pemuda, kaum petani, kaum buruh, kaum wanita, para cendekiawan, pemuka agama, kelompok-kelompok daerah dan lain-lain] di tambah beberapa anggota ex officio. Dewan Nasional ini langsung dipimpin oleh Presiden Soekarno, sedangkan pelaksana harian adalah wakil ketuanya Ruslan Abdulgani. Kalangan militer berusaha menjamin bahwa cara-cara baru yang bersandar pada golongan golongan fungsional yang berafiliasi dengan partai-partai. Kabinet menjalin hubngan  dengan dewan dewan militer daerah yang telah mengambil alih kekuasaan di daerah daerahnya, bahkan memberi mereka beberapa dana dengan kedok pembangunan daerah.
Pada tanggal 10 – 14 September 1957 Kabinet Djuanda mengadakan musyawarah nasional di Jakarta. Ada harapan bahwa musyawarah nasional yang pertama ini akan membawa hasil tentang cara cara pemecahan riil maslah perimbangan keuangan pusat dan daerah yang dirasakan selama itu tidak adil. Para wakil dari dewan dewan daerah tampaknya bersedia bekerjasama, tetapi setiap kali pertemuan  selalu tidak mencapai tujuan (selalu menemui jaklan buntu). Pada masa pemerintahan kabinet ini hubungan pemerintah pusat dengan daerah semakin tidak harmonis. Hal ini terlihat dari mumculnya berbagai pergolakan di berbagai daerah yang berhubungan dengan perimbangan perekonomian pusat dengan daerah. Adanya konsepsi presiden tentang Konsep Ekonomi Nasional  menambah ketegangan di daerah. Perkembangan yang terjadi sangat tidak menguntungkan pemerintah RI. Pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat yang berpokok pada masalah ekonomi dan perimbangan keuangan Pusat dan daerah makin lama makin meningkat.

  1. Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat
Gerakan-gerakan di daerah yang menentang kebijakan perimbangan ekonomi pusat dan daerah muncul pertama kali di Sumatera Barat, dengan berdirinya Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein. Gerakan ini  menuntut otonomi daerah kepada Pemerintah Pusat, serta pergantian kabinet Djuanda.  Menyusul Dewan Banteng, berdirilah beberapa Dewan Militer diberbagai daerah, seperti :
1. Dewan Gajah (Medan)                                 : Kolonel M. Simbolon
2. Dewan Garuda (Palembang)                         ; Kolonel Barlian
3. Dewan Lambung Mangkurat (Kalimantan)    : Kolonel M. Basri
4. Dewan Manguni (Menado)                           : Kolonel Ventje Samuel

Letnan Kolonel Ahmad Husein bersama dengan beberapa tokoh sipil yang lain seperti Syarif Usman, Burhanudin Harahap, dan Syafrudin Prawiranegara bahkan mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat, bahwa dalam waktu 5 x 24 jam P.M. Djuanda menyerahkan mandatnya kepada Presiden dan presiden diminta untuk kembali kepada kedudukan semula sebagai presiden yang konstitusional.
            Menanggapi berbagai gerakan ini, KSAD segera mengeluarkan larangan bagi para perwira untuk berpolitik dan memberikan ultimatum akan memecat siapa saja yang terlibat gerakan politik. Karena merasa tidak diindahkan oleh pemerintah pusat, Gerakan ini semakin mempertegas sikapnya dengan  mengumumkan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia  dibawah pimpinan Perdana Menteri Syafrudin Prawiranegara { Siapakah dan apakah jasa Syafrudin Prawiranegera dalam pemerintahan RI ? ]. Gerakan ini bertujuan bukan untuk memisahkan diri dari RI tetapi gerakan yang bersifat menggantikan pemerintahan yang sah.
Untuk menumpas gerakan ini pemerintah RI melaksanakan beberapa operasi, yaitu :
1.      Operasi Tegas [ mengamankan Riau ] dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution
2.      Operasi 17 Agustus [ mengamankan Sumatera barat ], dipimpin oleh Kol. A Yani
3.      Operasi Saptamarga [ mengamankan Sumatera Utara ] , dipimpin Brigjen Jatikusumo
4.      Operasi Sadar [ mengamankan Sumatera Selatan ] dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo.
Pada tanggal 29 Mei 1961, Ahmad Husein berserta pasukannya menyerahkan diri dan pemberontakan PRRI pun berakhir.

2.  Piagam Perjuangan Semesta
         Gerakan daerah yang berlatarbelakang perimbangan ekonomi pusat dan daerah akhirnya meluas ke Sulawesi. Dewan Manguni yang dipimpin oleh Letkol Ventje Samuel mendukung PRRI dan mengumumkan berdirinya Permesta pada tanggal 2 Maret 1957. Gerakan ini menuntut dilaksanakannya Repelita dan pembagian pendapatan daerah secara adil ( daerah surplus mendapat 70% dari hasil ekspor ).
         Untuk menumpas gerakan ini pemerintah melaksanakan Operasi Merdeka, yang merupakan operasi gabungan dan dipimpin oleh Letkol Rukminto Hendraningrat. Gerakan penumpasan Permesta merupakan operasi yang sangat sulit, karena medan pertempuran sangat cocok dengan kondisi pemberontak, serta adanya indikasi keterlibatan pihak asing (AS), yaitu dengan tertangkapnya pilot helikopter Alan Pope (warga negara Amerika Serikat) yang berhasil ditembak jatuh oleh pasukan TNI. Pada pertengahan tahun 1961 sisa sisa pemberontakan Permesta menyerahkan diri dan memenuhi seruan pemerintah untuk kembali ke tengah tengah masyarakat.

B. Peristiwa Madiun/PKI dan cara yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangannya dan konflik-konflik internal lainnya
            Perundingan Renville yang sangat merugikan bangsa Indonesia, akhirnya membawa korban, yaitu dengan dibubarkannya kabinet Amir Syarifudin dan digantikan oleh Kabinet Hatta. Selanjutnya Amir Syarifudin merasa sakit hati dan membentuk Front Demokratik Rakyat  (FDR) pada tanggal 28 Juni 1948, dan memposisikan dirinya sebagai oposisi dari pemerintah kabinet Hatta.
            FDR pada kemudian hari akhirnya bergabung dengan Partai Komunis Indonesia pimpinan Muso, Alimin, Semaun dan Darsono. Bersama PKI, FDR merencanakan suatu perebutan kekuasaan. Sebelum melakukan perebutan kekuasaan gerakan ini berusaha untuk melakukan agitasi-agitasi dengan cara merongrong, menyebarkan berita-berita yang tidak benar tentang pemerintahan kabinet Hatta. Mereka berusaha untuk mempengaruhi rakyat dan menimbulkan kebencian kepada pemerintah.
            Puncak dari gerakan PKI ini adalah tanggal 18 September 1948 dengan mengumumkan berdirinya Negara Soviet Republik Indonesia di Madiun. Menyertai gerakan ini,  mereka mengadakan aksi-aksi kejam, dengan mengadakan penculikan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh pemerintah dan agama. Salah satu tokoh pemerintah yang menjadi korban gerakan ini adalah Gubernur Jawa Timur, R.M. Suryo yang diculik dan dibunuh.
      Gerakan ini merupakan sebuah pengkhianatan dari dalam negeri, mengingat disaat yang sama pemerintah dan bangsa Indonesia sedang menghadapi Agresi Militer Belanda dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
      Untuk menumpas pemberontakan ini pemerintah melakukan serangkaian operasi sebagai berikut :
  1. Ketika kekacauan di Solo meningkat, pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Surakarta dan sekitarnya (Semarang. Pati, Madiun)
  2. mengangkat Kolonel Soengkono sebagai Gubernur Militer jawa Timur
  3. Menyerahkan pimpinan operasi penumpasan kepada Panglima Teritorium Jawa Kolonel A.H. Nasution (karena panglima TNI / Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang sakit)
Pada tanggal 30 September 1948 Madiun dapat direbut dan diduduki kembali oleh pasukan Brigade Siliwangi pimpinan Mayor Ahmad Wiranatakusumah dan Brigade Jawa Timur pimpinan Kolonel Soengkono. Dalam operasi ini pimpinan PKI Madiun, Muso berhasil ditembak mati pada saat akan melarikan diri ke Rusia, sedangkan pimpinan yang lain seperti, Semaun, Darsono, Alimin, dan Amir Syarifudin berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan / mahkamah militer.
Dampak dari pemberontakan PKI Madiun ini adalah :
-         Korban pemberontakan PKI dari kedua belah pihak sangat besar, termasuk rakyat yang tidak mengerti soal politik.
-         Kekuatan bangsa Indonesia dalam perjuangan menghadapi Belanda menjadi lemah dan dimanfaatkan Belanda untuk melancarkan agresi militernya yang kedua
-         Keberhasilan menumpas pemberontakan PKI Madiun menimbulkan simpati dari dunia barat, terutama Amerika Serikat sehingga memperkuat posisi Indonesia dalam perjuangan diplomasi melawan Belanda

C.  Peristiwa DI/TII dan Cara Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Penanggulangannya
      Gerakan pemberontakan ini berawal dari gagasan / ide Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo untuk membentuk sebuah negara Islam. Kartosuwiryo mendirikan Pondok Pesantren Sufah, di Malangbong Jawa Barat. Di pondok inilah ia menggembeng pasukan Hizbullah dan sabillillah. Ia pernah menjadi sekretaris partai Masyumi Jawa Barat, bahkan pernah dicalonkan sebagai Menteri Muda Pertahanan. Namun jabatan ini tidak pernah diembannya.
Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda I, ia dan pasukannya melancarkan perang suci melawan Belanda. Puncak dari peristiwa yang meletuskan pemberontakan Kartosuwiryo adalah hasil perundingan Renville yang mengakibatkan seluruh pasukan TNI harus melakukan hijrah ke dalam wilayyah RI di Yogyakarta. Pasukan Divisi pimpinan Kartosuwiryo ( bagian dari Divisi Siliwangi Jawa Barat ), menyatakan tidak bersedia hijrah. Kantong-kantong TNI yang ditinggal hijrah diisi oleh pasukan Kartosuwiryo, dan meneruskan gerilya melawan Belanda di Jawa Barat.
      Pada bulan Pebruari 1948, Kartosuwiryo mengubah gerakan suci melawan Belanda menjadi sebuah gerakan politik, dengan menobatkan diri sebagai Imam Negara Islam Indonesia, dan menamakan pasukannya dengan nama Tentara Islam Indonesia (TII).
      Kontak senjata pertama terjadi dengan pasukan TNI dari Divisi Siliwangi  yang baru kembali dari Yogyakarta tanggal 25 Januari 1949. Sejak saat itu terjadi perang segi tiga antara pasukan DI/TII – TNI – Belanda.
Tindakan pemerintah dalam menumpas gerakan DI/TII :
1.      Pendekatan oleh pimpinan Partai Masyumi : Moh. Natsir melalui surat tidak berhasil, bahkan Kartosuwiryo secara resmi membalas surat itu dengan memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia pada tanggal 7 Agustus 1949
2.      Bulan September 1949 untuk kedua kali Moh. Natsir membujuk Kartosuwiryo untuk menghentikan pemberontakan dan kembali ke pangkuan RI, tetapi gagal. Bahkan sejak saat itu rakyat Jawa Barat mulai mengalami teror dari gerombolan DI/TII yang sering melakukan pembunuhan, merampas harta benda rakyat untuk memenuhi kebutuhan logistik pasukan / gerombolan ini.
3.      Setelah tindakan persuasif tidak berhasil mengembalikan Kartosuwiryo ke pangkuan ibu pertiwi, pemerintah bertindak tegas dengan menggelarOperasi Pagar Betis. Operasi yang dilaksanakan dengan bantuan rakyat Jawa barat ini bertujuan untuk mempersempit ruang gerak gerombolan. Sehingga semakin hari semakin banyak para pengikut Kartosuwiryo yang menyerahkan diri dan kembali ke tengah- tengah masyrakat. Gerombolan DI/TII terdesak di Gunung Geber, Tasikmalaya.
4.      Akhirnya tanggal 4 Juni 1962, Kartosuwiryo beserta keluarga dan pengikutnya dapat ditangkap hidup-hidup dalam sebuah operasi yang diberi nama sandi Operasi Baratayudha. Dan pada tanggal 16 Agustus Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati.

Gambar : Kartosuwiryo tertangkap hidup-hidup di Gunung Geber, Tasikmalaya
Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, ternyata mendapat simpati dari berbagai daerah di Indonesia, seperti :

a.     Di Jawa Tengah
          Gerakan ini diproklamasikan di Desa Pengarasan, kabupaten Tegal pada tanggal 23 Agustus 1949, dan menyatakan diri bergabung dengan Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo. Gerakan ini dipimpin oleh Amir Fatah, bekas anggota TNI dari kesatuan Hizbullah.
Gerakan dapat ditumpas melalui Operasi Banteng Negara pimpinan Kolonel Sarbini, Letkol Bachrum dan Letkol Ahmad Yani, pada tahun 1950.

a.      Di Kebumen
Gerakan ini dipimpin oleh Mohammad Mahfud Abdulrahman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sumolangu. Seperti Amir Fatah, gerakan ini juga menyatakan sebagai bagian dari NII Kartosuwirtyo. Gerombolan ini dapat ditumpas pada tahun 1954 melalui sebuah operasi militer yang diberi nama Operasi Guntur.

b.          Di Kalimantan Selatan
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh bekas Letnan Dua TNI yang bernama Ibnu hajar. Ia menamakan pasukannya sebagai Kesatuan Rakyat yang Tertindas [KRYT].
Semula pemerintah bertindak persuasif terhadap gerakan ini, karena Ibnu Hajar bersedia kembali bergabung dengan APRIS. Namun tindakan ini ternyata hanya muslihat Ibnu Hajar supaya pasukannya semakin kuat dana kembali melakukan pemberontakan. Akhirnya pemerintah bertindak tegas dengan menumpas habis gerakan ini pada tahun 1959.

c.           Di Sulawesi Selatan
Kahar Muzakar memulai gerakannya pada tahun 1951 dan menamakan gerakannya dengan Komando Gerakan Gerilya Sulawesi Selatan. Ia menuntut supaya pasukannya dimasukkan ke dalam APRIS dengana nama brigade Hasanudin.Namun tuntutan ini ditolak pemerintah, tetapi pemerintah memberikan wadah bagi pasukan kahar Muzakar dengan nama Korps Cadangan Nasional.
Awalnya Kahar Muzakar menerima tawaran pemerintah ini. Pada saat pasukan ini akan dilantik, Kahar Muzakar dan kelompoknya melarikan diri ke hutan dengan membawa seluruh peralatan militer yanag akan digunakan untuk pelantikan. Penipuan Kahar Muzakar ini dibalas pemerintah dengan melakukan operasi besar besaran dari Divisi Diponegoro. Pada bulan Pebruari 1965 Kahar Muzakar tertembak mati.

d.          Di Aceh
Kekecewaan Tengku Daud Beureuh kepada pemerintah, karena hilangnya kedudukan militer dan turunnya status Aceh dari sebuah dari istimewa menjadi karesidenan, menyebabkan Daud Beureuh menyatakan diri bergabung dengan Negara Islam Indonesia ( 21 September 1953 )
Pemerintah berusaha mengatasi pemberontakan ini dengan mendatangkan pasukan dari Sumatera Utara dan tengah. Karena terus terdesak pasukan Daud Beureuh melakukan pemberontakan dari hutan-hutan, di pegunungan Bukit Barisan.
Selain tindakan represif, pemerintah juga melakukan tindakan persuasif dengan mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aaceh, atas prakarsa Kolonel M. Yasin (Panglima Kodam I Iskandar Muda). Musyawarah ini membawa hasil yang sangat positif, karena Daud Beureuh akhirnya bersedia kembali ke tengah tengah masyarakat Aceh dan menerima Amnesti dari pemerintah.

     
Gambar : Teuku  Daud Beureuh dan pasukan turun dari pegunungan untuk mengikuti musyawarah
Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka


D.    Keadaan politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebelum terjadinya peristiwa     G 30 S / PKI

1. Perubahan Taktik PKI Setelah Kegagalan Tahun 1926 dan 1948

      Peristiwa pemberontakan partai Komunis Indonesia yang terjadi pada tahun 1926 di Jawa barat dan Sumatera barat, serta tahun 1948 di Madiun merupakan indikasi kuat akan adanya keinginan mendirikan negara komunis, tetapi gagal. Kegagalan ini menyebabkan D.N. Aidit dan H.M. Lukman yang baru datang dari luar negeri pada bulan Juli 1950 menata kembali partainya. Mereka mengubah bentuk perjuangannya menjadi MKTBP ( Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan ), yaitu :
1.          perjuangan gerilya di desa yang teridiri dari kaum buruh tani dan tani miskin
2.          perjuangan revolusioner kaum buruh di kota-kota, terutama kaum buruh angkutan
3.          bekerja secara intensif di kalangan musuh, terutama di kalangan angkatan bersenjata
Dalam rangka memperlancar MKTBP dibentuk Biro Khusus yang bertugas :
1.          mengembangkan pengaruh dan ideologi PKI ke dalam tubuh TNI guna menyusun potensi dan kekuatan bersenjata
2.          mengusahakan agar setiap anggota TNI yang bersedia menjadi anggota dapat membina anggota TNI yang lain.
3.          mencatat anggota TNI yang telah dibina agar sewaktu waktu dapat dimanfaatkan bagi kepentingannya.
Kondisi sosial ekonomi dan politik Indonesia yang carut marut pada tahun 1950 an ikut menentukan perkembangan pengaruh PKI, sehingga dapat tumbuh subur. Posisi PKI semakin mantap setelah terbukti dapat meraih posisi 4 besar dalam Pemilu I tahun 1955. Adanya konsep NASAKOM dan terbentuknya Kabinet Dwikora pada tanggal 27 Agustus 1964 sangat menguntungkan PKI, karena di dalam kabinet ini terdapat orang-orang yang telah terpengaruh ideologi PKI dan mempunyai posisi yang strategis, seperti Dr. Soebandrio (Waperdam I) dan Dr. Chaerul saleh (Waperdam II). PKI juga berhasil mempengaruhi Kolonel Untung Sutopo, komandan pasukan pengawal presiden dari resimen Cakra Birawa untuk masuk dalam kelompoknya.
Kepercayaan dan kekuatan yang dimiliki PKI tahun 1965 semakin mantap, sehingga mereka berani mengusulkan dibentuknya Angkatan ke 5, yaitu Buruh dan Tani yang dipersenjatai. Namun usulan ini mendapat tantangan keras dari musuh utama PKI, yaitu Angkatan Darat. Permusuhan PKI dengan Angkatan Darat semakin meruncing, dengan muncul isu Dewan Jenderal yang akan menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno. Isu ini bermula dari ditemukannya dokumen di rumah peristirahatan Duta Besar Amerika Serikat, Bill Palmer (Konon dokumen ini ditulis oleh Sir Andrew Gilchrist Dubes Inggris untuk Dubes AS, sehingga dikenal dengan nama ”Dokumen Gilchrist”) yang isinya menyebutkan adanya persekongkolan para perwira tinggi Angkatan darat yang tergabung dalam Dewan Jenderal yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Haris Nasution untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno. (catatan : sampai sekarang kebenaran dokumen ini masih diragukan).



Gambar :Berita di surat kabar yang memuat tentang penemuan Dokumen Gilchrist di Rumah Peristirahatan Dubes A.S. Bill Palmer
Sumber : 30 tahun Indonesia Merdeka
 Munculnya isu ini menimbulkan perasaan curiga dan saling tuduh antara PKI dengan Angkatan Darat. Situasi semakin memanas, dan menimbulkan rencana PKI untuk menyingkirkan para perwira tinggi Angkatan Darat yang tidak dapat dipengaruhi oleh ideologi PKI.          

      2. Konfrontasi Dengan Malaysia
      Latar belakang peristiwa :
      Tahun 1961 Inggris merencanakan untuk memberi kemerdekaan kepada Federasi Malaya, yang wilayahnya meliputi : Semenanjung Melayu, Brunei, Singapura, Sabah dan Serawak. Rencana ini ditentang oleh Indonesia dan Philipina. Presiden Soekarno menganggap berdirinya Federasi Malaya sebagai bentuk dari Neo Kolonialisme Inggris yang sangat membahayakan revolusi Indonesia yang belum selesai. Sedangkan Philipina menentang karena wilayah Sabah dahulu merupakan wilayah kasultanan Sulu di Philipina Selatan.
      Untuk menengahi perselisihan tiga anegara tersebut, diadakanlah Konferensi Maphilindo ( KTT Manila) pada bulan Juli-Agustus 1963, yang menghasilkan kesepakatan ”bahwa ketiga negara sepakat untuk meminta Sekjend PBB (U Than) menyelidiki keinginan rakyat-rakyat di daerah yang akan menjadi anggota federasi”.
Atas kesepakatan tersebut, PBB mengirim diplomat Michelmoore untuk melakukan penyelidikan, namun belum selesai penyelidikan dilakukan, P.M. Tengku Abdurrahman sudah mengumumkan berdirinya Federasi Malaya pada tanggal 16 September 1963, dengan wilayah : Semenanjung Melayu, Singapura, Sabah dan Serawak.

           
Gambar : Suasana demonstrasi  menentang Malaysia di Jakarta, 18 September 1963
Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka
 
Tanggal 17 September pemerintah RI mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Inggris. Kedutaan Malaysia dan Inggris di jakarta di demonstrasi oleh ribuan massa pada tanggal 18 September 1963.
Konfrontasi mencapai puncaknya ketika Prersiden Soekarno mengumumkan Dwikora tanggal 3 Mei 1964 yang isinya :
  1. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
  2. Bantu perjuangan rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei untuk menggagalkan negara boneka Federasi malaya bentukan Inggris.



Gambar : Kedutaan Besar Inggris menjadi sasaran amukan massa dalam aksi Ganyang Malaysia
Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka
Untuk memperlancar operasi, dibentuk Brigade Sukarelawan Bantuan Tempur Dwikora pimpinan Kolonel Sobirin Mochtar. Konfrontasi ini terus berlangsung sampai dengan awal masa orde baru.

3. NEFO dan OLDEFO
Berawal dari KTT Non Blok 1964 di Kairo Mesir, Presiden Saoekarno memperkenalkan konsep tentang The New Emerging Forces (NEFO) yang anggotanya terdiri dari negara-negara berkembang dan anti nimperialisme. Gerakan ini dimaksudkan untuk melawan kelompok yang oleh Soekarno disebut OLDEFO (Old Establising Frorces) yaitu kelompok negara negara imperialis pimpinan Amerika Serikat. Namun usaha ini ditentang oleh Anggota Gerakan Non Blok. Karena kegagalan usaha ini Presiden Soekarno menjalankan politik diplomasi dengan tujuan:
  1. usaha menarik negara-negara Afrika dan timur Tengah untuk mendukung rencana Indonesia mengadakan CONEFO (Konferensi Negara NEFO) dengan didahului oleh GANEFO (Games of New Emerging Forces) di Jakarta
  2. pembentukan poros Jakarta – Pnom Penh – Peking – Pyong Yang sebagai poros anti imperialis dan kolonialis
Politik Indonesia ini semakin membuat Indonesia terkucil dari pergaulan internasional.

4. Keluar dari PBB (7 januari 1965)
Alasan Indonesia keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari 1965 adalah :
  1. kegagalan dalam menghadapi terbentuknya federasi sehingga Indonesia menjalankan politik konfrontasi
  2. kegagalan menentang masuknya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.


Gambar : Presiden Soekarno mengumumkan Indonesia keluar dari keanggotaan PBB tanggal 7 Januari 1965

Sumber :  30 Tahun Indonesia Merdeka

Kegagalan-kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi pemerintahan Presiden Soekarno, sehingga memutuskan diri untuk keluar dari keanggotaan PBB. Keadaan ini semakin mengisolasi pemerintahan Republik Indonesia dari pergaulan internasional.

E.     Peristiwa G 30 S/ PKI dan cara penanggulangannya

      Pada tanggal 4 Agustus 1965 kondisi Presiden Soekarno sangat mengkhawatirkan., pada saat itu beliau sakit muntah muntah dan pingsan, dan menurut team dokter dari Cina yang memeriksanya terdapat dua kemungkinan dengan kondisi presiden, yaitu meninggal atau lumpuh. Diagnosa team dokter dari Cina ini membuat para pimpinan PKI segera mnengambil sikap untuk secepatnya melakukan gerakan sebelum akhirnya presiden meninggal.
      Dimulai dari desa Lubang Buaya, pada tanggal 1 Oktober 1965 pukul 03.00 WIB dini hari mereka melakukan Gerakan penculikan terhadap para perwira tinggi Angkatan Darat, yaitu :
  1. Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Abdul Haris Nasution
  2. Menteri Panglima Angkatan Darat (MenPangad), Letnan Jenderal Ahmad yani
  3. Deputi II Panglima Angkatan Darat, Mayor Jenderal Soeprapto
  4. Deputi III Panglima Angkatan Darat, Mayor jenderal Haryono Mas Tirtodarmo
  5. Asisten I Panglima Angkatan Darat, Mayor Jenderal Soewondo Parman
  6. Asisten IV Panglima Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Donald Icasus Panjaitan
  7. Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan darat, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomihardjo
Dalam peristiwa penculikan, dari ketujuh Perwira Tinggi Angkatan Darat tersebut mengalami nasib yang tidak sama :
1.      Jenderal Abdul Haris Nasution berhasil lolos dari penculikan dengan meloncat pagar rumah Wakil Perdana Menteri III Dr. J. Leimena. Tetapi puterinya yang berusia 5 tahun terpaksa menjadi korban keganasan G 30 S / PKI : Ade Irma Suryani Nasution terkena peluru yang ditembakkan oleh PKI. Beliau kemudian bersembunyi di tempat yang dirahasiakan, dengan kondisi kedua kaki terluka.
2.      Letnan Jenderal Ahmad Yani dan Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan dibawa dalam kondisi meninggal setelah di tembak di rumah beliau masing-masing.
3.      Haryono M.T., Sutoyo Siswomihardjo, S. Parman dan Soeprapto di bawa dalam keadaan hidup ke desa Lubang Buaya.
4.      Selain para perwira tinggi tersebut dan Ade irma Suryani, terdapat korban lain keganasan gerombolan ini, yaitu :
a.   Brigadir Polisi Karel Sasuit Tubun (ajudan Waperdam  III Dr. J. Leimena) yang tertembak mati, pada saat gerombolan salah sasaran masuk ke rumah Dr. J. Leimena, yang di kira rumah A.H. Nasution.
b.          Letnan Satu Pierre Tendean (ajudan Jenderal AH Nasution) yang ditangkap hidup - hidup karena dikira dia lah Nasution.
c.           Polisi Sukitman yang tertangkap secara tidak sengaja pada saat meronda di sekitar Lubang Buaya. Tetapi berhasil lolos dari maut.    

 

Gambar : Korban keganasan G 30 S / PKI di jakarta
Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka

      Sementara itu pada tanggal 1 Okto0ber 1965 sore hari terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap Komandan Korem O72,  Kolonel Katamso dan  Wakilnya Letnan Kolonel Sugiono.
      Pada tanggal 1 Oktober 1965, Mayor Jenderal Soeharto (Pangkostrad) mengambil alih pimpinan Angkatan Darat, karena nasib para pemimpin Angkatan Darat belum diketahui. Pada hari itu juga Mayjend. Soeharto menunjuk Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (komandan RPKAD) sebagai Komandan penumpasan Gerakan 30 September di Jakarta, sedangkan di Jawa Tengah penumpasan di pimpin oleh Pangdam VII Diponegoro Brigjend. Suryo Sumpeno. Sebagai komandan pasukan penumpasan G 30 S, tugas pertama Kolonel Sarwo Edhie Wibowo adalah merebut kembali RRI Stasiun Pusat Jakarta yang telah berhasil dikuasai gerombolan.
      Tanggal 2 Oktober 1965 pasukan Kol. Sarwo Edhie melakukan penyisiran di sekitar Lapangan terbang Halim Perdana Kusuma, karena dari daerah inilah (Lubang Buaya) pada tanggal 1 Oktober terdengar suara suara gaduh dan tembakan. Kedatangan pasukan ini membuat gerombolan yang masih berada di Lubang Buaya kalang kabut dan melarikan diri, meninggalkan Brigadir Polisi Sukitman yang masih terikat di pohon.
      Berdasarkan petunjuk Brigadir Polisi Sukitman yang berhasil lolos dari sekapan gerombolan, jenazah para perwira AD dapat ditemukan pada tanggal 3 Okrtober 1965 dan dimakamkan di TMP Kalibata pada tanggal 5 Oktober 1965. Pada tanggal ini juga Ade Irma Suryani Nasution meninggal di rumah sakit setelah koma sejak tanggal 1 Oktober 1965..      


Gambar : Suasana demonstasi ribuan massa menuntut pembubaran PKI
Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka
       
Operasi penumpasan G 30 S berlangsung diberbagai daerah. Selain di jakarta dan Jawa Tengah, operasi penumpasan juga dikembangkan untuk memburu para gembong penculikan sampai daerah Blitar Selatan. Operasi Militer di Blitar Selatan diberi nama Operasi trisula, sedangkan diperbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur diberi nama Operasi Kikis. Operasi-operasi tersebut berhasil menangkap dan menembak tokoh-tokoh G 30 S / PKI. Dalang utama G 30 S / PKI, D.N., Aidit tertembak mati pada tanggal 24 Nopember 1965.
        Tanggal 1 Desember 1965 dibentuk Komando Merapi yang dipimpin oleh Kolonel Sarwo Edhie Wibowo untuk memburu gembong pemberontak yang lari ke Jawa Tengah. Dalam operasi ini berhasil ditembak mati gembong-gembong pemberontak, seperti : Kol. Sahirman, Kol. Maryono, Letkol Usman, Mayor Samadi, Mayor RW Sakirno dan Kapten Sukarno.Sedangkan tokoh-tokoh yang tertangkap hidup-hidup seperti Letkol Untung Sutopo, diadili dalam Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) pada tanggal 14 Pebruari 1966.